23 Maret 2013, 01:00 Am.
Sedikit catatan malam dari seorang penikmat insomnia.
Bisakah fajar datang lebih awal hari ini. Aku sudah lelah dengan malam ini. Mencoba memejamkan mata, tetap saja. Hanya ada dinding berwarna coffe dan latte di ruangan segi empat ini. Dalam pejaman mata di dalam pelopak ku yang tersambung ke milyaran sel otak ku hanya ada warna hitam. pekat !
Napak Tilas sejenak di detik-detik ketika aku sadar akan lelap setelahnya.
Hidupku cukup berantakan sebelumnya,jauh sebelum kamu datang dan aku membenahi seluruhnya.
Gayaku pakaian ku pernah kotor sebelumnya. Sebelum saat mengenalmu dan aku memutuskan memakai kemeja.
Perkataan ku pernah kasar sebelumnya. Sebelum aku mengenalmu dan menemukan arti seorang wanitaku
Kisahku pernah hina sebelumnya. sebelum aku mengenalmu dan menemukan ikhlas dunia.
Tahukah kamu seseorang yang aku letakan di kota pralegenda. Kamu mengajariku cara meminum kopi dan menikmatinya.
Kamu mengajariku menatap satu titik kecil berwarna merah di antara polkadot hitam.
Kamu mengajariku memetik sebatang gandung di tengah hektar-an padi.
Kamu mengajariku menutup sayatan amputasi dan memberikan cara untuk menumbuhkan kembali kedua belah kaki ku. kamu menyuruhku berlari...
aku berlari, sambil sesekali mengusap air yang jatuh dari ujung mataku. Masih berlari, sambil merasakan dera angin yang menyentuh pipiku. Aku berlari kembali sampai kamu menyudahinya dan berkata "Kamu lelah kan sayang? Maka tetaplah berhentilah. Disini... Karena kamu sudah menemukan tempat beristirahat yang nyaman"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar