Kamis, 10 Juli 2014

Bismillah, semoga aku sanggup !

Semua sudah berbeda... 

Biasanya, jam segini aku sudah tau kabarmu. Kamu lagi nnton tv. Kamu yang di suruh sang mama mengantar loundry, kamu yang mengeluh, males mandi, duduk santai di ruang komputer, santai bareng temen2, ato mngkin sesekali mengunjungi pengajian keluarga. 

Tapi sekarang berbeda, kamu yang dulunya tak pernah luput kabar dan berhenti menghubungiku sekarang malah sedang terbaring di kamar itu. dengan aroma obat yg khas. tertidur hampir sepanjang hari karena pengaruh obat bius. Hanya untuk menggenggam handphone saja sulit. apa lagi meluangkan waktu memberitahu keadaan mu. Dan ini gak akan berakhir sampai disini, fikirku sambil merenung di ruangan kotak coklat latte ini. 

Eh.... sudah beberapa hari yang lalu aku merindukan hujan di luar jendala. kini hadir dengan sempurna tanpa malu-malu seperti yang sudah-sudah. hemm... kenapa dia datang saat kamu sudah tak akan sanggup menginjak kaki melihatnya disini? Di lembah peri, Aish...

Fikiranku mulai berubah lagi sekarang, tadinya memikirkanmu yang terbaring sakit, hujan, kini... hemm... Aku memikirkan semuanya akan berbeda. tidak masalah dengan siapa yang akan mendatangi. tapi aku mulai berfikir kehebatan buah bibir itu yang menusuk dari telinga ke ulu hati nantinya. 

Ah... mungkin aku sedang di coba, sedang di coba tuk selalu mengingat-Nya. tapi mungkin juga cinta kita yang sedang di uji. 
Aku tidak akan menyalahkan mereka, bukan siapa, bukan dia. tapi ini mungkin aku.. aku yang lupa pada-Nya. sehingga di berikan Kado hitam di hari Ulang Tahunku. 
Maaf... Ah, harus pada siapa aku katakan maaf ini. untuk-Nya, untuknya, atau... Untuk mereka, kedua orang tuanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar