Karena kamu mengira, perpisahan adalah hal yang mustahil kita temukan. karena dulu, kamu selalu merasa bahwa ketakutanku itu adalah sebuah hal yang lucu. Biasanya aku hanya takut gelap. Tapi kali itu, aku begitu takut kehilanganmu.
Aku selalu ingat bagaimana hidup begitu ringan kuhadapi saat aku memiliki sesuatu yang kutunggu-tunggu. Menunggumu tiba, menunggu kabarmu sampai di rumah, menunggu telponmu, menunggumu membalas pesanku, menunggumu tersenyum, menunggumu menyelesaikan kesedihanku.
Aku selalu ingat, ketika sebelumnya, menunggu tak
semenyenangkan ini. Aku tak berharap kau masih mengingatnya juga. Aku hanya berharap kamu tidak keberatan kalau aku masih belum kelu membicarakan ini pada udara dan seisinya.
Ada kalimat yang begitu aku sukai yang keluar dari
bibirmu, yaitu saat kamu bilang; aku tak akan pernah
pergi. Bila pergi darimu, yakinlah aku memilih itu bukan
karena benar menginginkannya. Kamu tahu, kalimat itu yang selalu membuatku mampu memaafkanmu.
Ada kalimat yang begitu aku sukai yang keluar dari
bibirmu, yaitu saat kau bilang; aku percaya kalau setiap kehilangan yang terjadi dalam hidup, adalah kehilangan yang akan menjelma syukur di hari lain. Kamu tahu. kalimat itu yang selalu membuatku mampu memaafkan diriku sendiri.
Bila kelak ada lagi pagi yang bisa kita awali dengan bahagia. Jangan lupa, bahwa kehilangan ini pernah
mengantar kita sampai ke sana. Dan bila syukur itu pun telah tiba, peluk aku (lagi) dengan ke-baik-baik
sajaanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar