Sabtu, 11 Juli 2015

2. Renjana (Setelah perpisahan...)

Ada yang bilang, setelah perpisahan kita baru akan mengerti bahwa dia berarti. Tetapi, mungkin juga prasangka ku benar. Setelah berpisah kita baru akan mengerti sebenar apa kenyataan bahwa dia benar-benar salah kita miliki. Bisa jadi..

Teman-teman disekitarku berkata, banyak hal yang berubah tengangku disini setelah kepergianmu, dharma. Yang dulunya mungkin aku lebih suka berlama-lama didalam kamar hanya untuk mengenggami handphone berjam-jam, kini mendadak menjadi wanita yang gila jalan. Keseharianku menjadi sangat sibuk. Saking sibuknya, aku bahkan lupa untuk mengurus diri sendiri. Yang dulunya aku hanya pulang, bertemu dengan kawan seperti essa saja. Sekarang aku bahkan kenal dengan penjaga toko pet shop yang jaraknya 15 km dari kos-kosan. Atau yang paling aneh adalah, ketika aku betah membaca buku yang kamu berikan berulang-ulang. Aku berani meletakkannya di tempat pembuangan. Aku lelah membaca..

Ya, tepat sebulan yang menyedihkan. Masih di bulan juni, musing panas ini. Aku coba untuk melupakan. Banyak cara, mulai dari membaca buku yang baru, nongkrong di tempat yang baru, mengganti aroma dupa-dupaku, bahkan mencoba mengenal teman yang baru. Ya... teman yang baru. Tunggu dulu, sebelum aku mengenalkan sosok ini. Ada baiknya aku bercerita tentang aku dan kamu.

Kita beri nama ini "rindu". Usai hubungan kita memang tidak terhitung lama. Tetapi kekeringan yang ada mungkin sudah berlangsung sejak awal tahun (cerita), mungkin. Padahal ku kira aku sudah setulus-tulusnya.

---> sambung di novel yaa! Semoga masih penasaran. Semoga masih ada doa, novel renjana di selesaikan & di terbitkan sesuai cita2. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar