Berjam-jam.. kadang aku sampai lupa waktu ketika berbincang denganmu. Amo memiliki pribadi yang asik seiring yang ku kenal. Ini mungkin efek dari perpaduan antara pendekatan & perasaan. Tetapi ku akui, kadang hati ini masih terkecoh karena perasaanku pada dharma. Dharma terlalu menjadi sosok yang ku yakini bisa bersamaku sampai mati. Tetapi, sekarang sudah berbeda. tetap ku tekankan, rumah hati ini bukan lagi miliknya.
Dia bisa saja menguasai rindu & harta benda didalamnya. Tetapi untuk hatiku, kali ini mungkin sulit untuk membalikannya.
Ada harap yang selalu aku genggam utuh pada setiap doa, meminta dharma kembali pada setiap coretan cerita yang ada. Tetapi,sekarang berbeda.
Amo, dia yang selalu menemaniku setiap malam. Menceritakan tetang benua-benua yang ada di dunia, dia menceritakan beberapa hal yang lucu, menceritakan keluarganya, mantan kekasihnya, keluarganya, adiknya. Untuk pemula, kita terlihat sempurna pada setiap pembicaraan yang ada. Dulu, pase ini juga ku lalui dengan beberapa pria sebelumnya. Jadi aku mulai mereka-reka.. pada siapa aku akan jatuh kali ini. Dan ku harap aku tidak mengulang kesalahan di waktu berikutnya.
Percakapan ku dan amo, lanjut di novel renjana :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar