ACARA : GREBEK SUDIRO
TEMA
: POTRET MESRANYA ANTARA DUA BUDAYA
1. Apa arti dari grebek sudiro?
-
Grebeg Sudiro merupakan bentuk akulturasi dari
budaya Tionghoa dengan Jawa yang sudah diselenggarakan oleh kota Surakarta atau
Solo sejak tahun 2007 silam. Acara ini diadakan sebagai wujud dari perkembangan
tradisi Tionghoa “Buk Teko”
yang sudah ada di jaman Sultan Paku Buwono ke-X dan sempat hilang di era orde
baru.
-
Sudiro
diambil dari nama kelurahan Sudiroprajan dimana
kawasan tersebut banyak dihuni oleh penduduk Tionghoa sebagai asal mula grebeg
ini dibuat. Tidak berbeda dengan tradisi grebeg lain yang ada di Indonesia,
Grebeg Sudiro juga mempunyai beberapa gunungan yang dikirab dengan maksud
sebagai wujud persembahan terhadap dewa bumi. Gunungan-gunungan berupa kue
keranjang, bakpia Balong,
onde-onde, bolang-baling, gembukan,
bakpao, keleman
( semacam arem-arem ), serta sayur mayur dan buah-buahan diarak mulai dari
klentheng Tien Kok Sie yang terletak di
sebelah Pasar Gede
Hardjonagoro
melewati Jalan Jendral Sudirman, RE Martadinata ( Ketandan ) sampai kembali
lagi ke Pasar Gede melalui Jalan Urip Sumoharjo.
-
Grebeg Sudiro
adalah suatu perayaan perpaduan dari masyarakat Tionghoa-Jawa. Kata grebeg sendiri merupakan
tradisi khas jawa untuk menyambut hari-hari khusus seperti: Mulud
(kelahiran Nabi Muhammad), Syawal (lebaran), Idul Adha, Suro
(Tahun Baru Jawa). Puncak perayaan ini ialah saat perebutan hasil bumi,
makanan, dll yang disusun membentuk gunung. Tradisi rebutan didasari
oleh falsafah Jawa ora babah ora mamah yang artinya, jika tidak berusaha
tidak makan. Sedangkan, bentuk gunung memiliki maksud dari masyarakat
jawa atas rasa syukur pada sang pencipta.
2. Siapa saja yang meramaikan acara
grebeg sudiro?
Peserta kirab tidak hanya diikuti oleh
masyarakat kelurahan Sudiroprajan saja melainkan juga diikuti oleh beberapa
kelurahan lain di sekitar Sudiroprajan. Dari tahun ke tahun peserta perayaan
ini kian bertambah. Tahun 2010 lalu hanya melihat sekitar 20-an kelompok saja
yang ikut serta, tahun 2014 bertambah menjadi 54 kelompok dengan 10 kelompok
berasal dari luar Solo.
3. Apa saja isi dari acara grebek sudiro?
-
Dalam
grebeg sudiro gunungan disusun dari ribuan kue keranjang, kue khas orang
tionghoa saat menyambut imlek. Gunungan ini diarak disekitar
kawasan Sudiroprajan, diikuti pawai dari kesenian Tionghoa
dan Jawa.
Dari kesenian barongsai, tarian, pakaian tradisional, adat
keraton sampai kesenian kontemporer akan digelar di sepanjang jalan kawasan Sudiroprajan.
Arak-arakan akan berhenti di depan Klenteng
Tien Kok Sie di depan Pasar Gede.
Perayaan berakhir dengan dinyalakannya lentera atau lampion
berbentuk teko yang digantung di atas pintu gerbang Pasar Gede,
penyalaan ini juga diikuti penyalaan lampion ditempat-tempat lain.
-
Kirab
diawali dengan berjalannya barisan prajurit kraton Kasunanan diikuti barisan
lain seperti kelompok musik “Manunggal Roso” yang berhasil menghibur penonton
dengan kebolehan mereka bermain alat musik yang semuanya terbuat dari bambu,
kemudian paguyuban klentheng Tien Kok Sie yang pesertanya memakai kostum Biksu
Tong, Sun Go Kong serta Pat Kay dan Sam Cheng ( tokoh ‘Journey to The
West’ ),
dewa-dewi asal Tiongkok, ada juga anak-anak memakai kostum lucu menggambarkan
dua belas shio yang ada di Lunar
Calender. Topeng Ireng dari kota Magelang, Reog dari Ponorogo
serta peserta dari berbagai paguyuban di kota Solo juga ikut meramaikan grebeg
yang diselenggarakan hari minggu lalu ( 03 February 2013 ). Puncak dari acara
ini adalah atraksi Liong dan Barongsai yang dibawakan secara apik oleh para
pemain di sepanjang jalan Urip Sumoharjo.
4. Mengapa diadakan acara grebek sudiro?
Dengan adanya perayaan semacam ini
seluruh kalangan masyarakat bisa lebih mengenal seni beladiri wushu, tarian
Liong yang terkenal, wujud Barongsai yang terkadang membuat takut anak kecil,
Reog Ponorogo dan berbagai seni pertunjukan dari berbagai daerah di tanah air.
Grebeg Sudiro diadakan setiap satu tahun sekali tepatnya seminggu menjelang
tahun baru Imlek.
5. Bagaimana isi acara grebeg sudiro
tahun 2014 dan tahun 2015? Apa saja perbedaannya!
-
2014,
Grebeg Sudiro Solo digelar Minggu (26/1/2014). Ada 4.000 biji kue keranjang
disebar saat kirab Grebeg Sudiro di Pasar Gede Solo. Grebeg Sudiro ke-7 yang
digelar diikuti kira-kira 1.300 orang, terbagi pada 52 kelompok peserta kirab. Pihaknya
menggelar lima kegiatan yaitu lomba lampion, basar potensi dan pameran foto
Sudiro tempo dulu dan umbul donga karahayon, semuanya sudah dilaksanakan.
Sedangkan kirab budaya digelar siang hari sereta pesta kembang api dan parade
liong bangongsai yang akan digelar pada 30 Januari pukul 22.30 WIB di Bundaran
Pasar Gede.
-
2015
(Info sementara) Menyambut Tahun Baru Imlek pada 19 Februari mendatang, warga
Solo mulai memasang pernak-pernik khas Imlek di beberapa titik di Kota Solo.
Salah satunya adalah Sungai Pepe di daerah Sudiroprajan, dipasang ratusan
lampion khususnya di Kampung Sudiroprajan, lalu Umbul Mantram juga ada doa
bersama dan ada pengarakan tumpeng. Dan puncak Imlek di Solo akan dipusatkan di
Pasar Gede, Solo, dengan acara Grebeg Sudiro yang menampilkan kesenian Tionghoa
dan Jawa secara bersamaan. Setiap tahun, acara ini selalu dipadati warga yang
ingin melihat kemeriahaan Tahun Baru China 2566.
NB : SEDIKIT INFO TETANG DREBEK SUDIRO 2015
·
Dalam
event itu panitia grebeg
sudiro akan mengajak seniman dan budayawan untuk berpartisipasi. Mereka di
antaranya adalah Mpu Basuki dan Mpu Totok dari Padepokan Brojobuwono, Padepokan
Lemah Putih, Misbach Daeng Bilok, serta beberapa nama lain. Walaupun berkonsep
kirab, tapi prosesi itu akan berlangsung hening. Doa-doa dalam bentuk kidung
ber-Bahasa Jawa akan dipanjatkan kepada Sang Pencipta. (Ini sebagai wujud rasa
syukur masyarakat Sudiroprajan kepada Tuhan Yang Maha Esa) Sumber langsung
diambil dari Ketua Panitia Grebeg
Sudiro 2015, Yunanto Nugroho
·
Setelah
prosesi itu, di hari yang sama, panitia juga akan me-launching wisata
perahu hias. Direncanakan, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo bakal menghadiri
peresmian itu. Menurut Yunanto, hadirnya wisata perahu hias ini merupakan
gebrakan baru yang dilakukan oleh panitia, dan dimungkinkan dapat menjadi spot
baru bagi masyarakat Solo untuk menikmati Tahun Baru Imlek 2566.
6.
Dapak
apa saja yang terjadi dengan adanya acara Grebek sudiro?
7.
Apa
saja harapan terbentuknya acara Tahun ini? Dan apa saja harapan di tahun
berikutnya untuk acara Grebek sudiro ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar